Menyaksikan Keindahan Danau Kelimutu

09 Februari 2015 00:17 | Berita Utama | Dikirim oleh: Administrator

Danau Kelimutu merupakan salah satu danau yang masih berada di kawasan puncak Taman Nasional Kelimutu. Kawasan taman nasional ini merupakan taman nasional terkecil jika dibandingkan dengan enam taman nasional di Bali dan Nusa Tenggara. 

 

Namun ukuran yang dimilikinya tidak lantas mendefinisikan danau ini kalah dalam kecantikan alamnya. Kawsan ini memiliki keindahan alam yang masih asri, serta memiliki keunikan memiliki tiga warna air danau yang berbeda.

 

Ketiga danau tersebut berada di puncak Gunung Kelimutu dan sama-sama populer dengan nama yang sama yakni dikenal denga danau Kelimutu. Namun setiap danau memiliki warna air yang berbeda-beda serta arti yang brerbeda-beda pula. Oleh masyarakat setempat ketiga danau tersebut di percaya memiliki kekuatan yang maha dahsat karena dihuni oleh roh-roh.

 

Ketiga artian dari danau tersebut menurut kepercayaan masyarakat setempat ialah Danau yang paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau‘danau untuk jiwa-jiwa untukorang selalu melakukan kejahatan’. Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupuyang berarti ‘danau  jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Sedangkan danau dibagian tengah dikenal dengan sebutan danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau ‘danau untuk jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal’.

 

Warna ketiga danau ini selalu berubah-rubah dengan sendirinya. Di dunia ini sedianya juga terdapat danau lain yang juga dapat berubah warna, namun perubahannya dapat diprediksikan. Kedua danau tersebut ialah Danau Yudamari di Gunung Nakade, Jepang, yang perubahan warnanya dari hijau toska menjadi hijau dan Danau Biru di Gunung Gambier,di Australia Selatan, yang perubahan warna birunya menjadi warna abu-abu dan dapat diprediksi.

 

Sedangkan perubahan warna danau yang terdapat di gunung Kelimutu ini tidak dapat diperediksikan. Karena kadang-kadang bisa berwarna berwarna coklat tua, merah dan biru, warnanya bisa biru, hijau dan hitam dan lain waktu bisa berwarna putih, merah.

 

Masyarakat setempat sangat yakin bahwa bahwa danau ini menjadi tempatnya para jiwa-jiwa yang telah beristirahat.