Desa Kete Kesu Dan Perayaan Pemakaman Rambu Solo

12 Februari 2015 21:19 | Berita Utama | Dikirim oleh: Administrator

Jika berkunjung ketanah Toraja sempatkanlah untuk melihat ke desa Kete Kesu. Dengan mengunjungi desa ini anda bisa melihat lebih dekat mengenai potret kehidupan masyarakat Tanah Toraja yang hingga kini masih tetap melestarikan dan menjungjung tinggi tanah leluhur mereka.

 

Kete Kesu juga disebut-sebut sebagai potret kebudayaan Megalitik paling lengkat di Tanah Toraja. Kawasan ini dikenal akan seni pahatnya, seni ukir bambuserta kerajinan tradisional lainnya. Sehingga tidak heran apa bila rumah adat di kawasan banyak memiliki nilai ukir yang indah.

 

Sehingga tidak heran jika pemerintah setempat menjadikan Kete kesu sebagai kawasan cagar budaya selain itu desa ini juga menjadi tempat pusat perayaan besar masyarakat Tanah Toraja. Misalnya saja perayaan Rambu Tuka yang artinya upacara memasuki rumah baru, dan ritual Rambu Solo yang paling popuer atau banyak di kenal oleh wisatawan, upacara ini merupakan upacara pemakaman adat yang dilaksanakan secara besar-besaran semeriah munkin selain itu juga dijadikan perayaan upacara adat lainnya.

 

Bagi anda yang tertarik untuk berwisata budaya lengkap mengenai kebudayaan Tanah Toraja saat yang tepat untuk mengunjungi Kete Kesu adalah pada bulan Juni sampai Desember. Biyasanya pada bulan-bulan tersebut akan diadakan upacara adat Rambu Solo.

 

Pada upacara Rambu Solo puluhan atau bahkan hingga ratusan Kerbau akan disembelih. Hal ini karena roh binatang oleh masyarakat Toraja dipercaya dapat menjadi kendaraan menuju ke nirwana. Selain itu hewan ini juga dipercaya sebagai simbol setatus masyarakat Tanah Toraja.

 

Dalam pemakaman tanah Toraja terdapa sebuah aturan persiapan pemakaman dimana di haruskan bagi kaum bangsawan yang ingin mengikuti perayaan pemakaman bersar ini untuk menyembelih Kerbau sebanyak 24 hingga 100 ekor, sedangkan untuk kelas menengah hanya cukup menyembelih 8 ekor Kerbau ditambah dengan 50 ekor Babi.

 

Tidak heran apabila keluarga yang meninggal masih ditunda (dimakamkan sendiri ditempat khusus) hingga sampai berbulan-bulan atau bahkan hingga bertahun-tahun lamanya. Makam yang ditunda pemakaman atau masih belum di ikutkan dalam pemakaman Rambu Solo ini arwahnya di percaya masih belum sampai ke nirwana.